Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan,(yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya.Dan itulah balasan bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.
(QS 5 Al Ma-idah ayat 085)
Tetaplah Berbuat Kebaikan karena Orang-orang yang berbuat kebaikan akan memperoleh balasan kebaikan di dunia dan akhirRahasia lain yang dijelaskan Allah dalam al-Qur’an adalah bahawa orang-orang yang berbuat kebaikan akan memperoleh pahala berupa kebaikan di dunia dan akhirat.
Mengenai hal ini, Allah berfirman sebagai berikut: “Katakanlah: ‘Haihamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu.’ Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas.Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (Q.s. az-Zumar: 10).
Bagaimanapun, orang perlu mengetahui apakah sesungguhnya “kebaikan” itu.Setiap kaum memiliki pendapat masing-masing tentang kebaikan; ada yang menyatakan bahawa yang disebut kebaikan adalah bersikap menyenangkan,memberikan uang kepada orang miskin, bersikap sabar terhadap berbagai bentukperlakuan, itulah yang sering kali disebut “kebaikan” oleh masyarakat.
Namun,Allah memberitahukan kita di dalam al-Qur’an tentang hakikat “kebaikan”:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebaikan,akan tetapi sesungguhnya kebaikan ialah beriman kepada Allah, hari Kiamat,malaikat-malaikat, Kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir, dan orang-orang yang memintaminta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji,dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan.Mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (Q.s. al-Baqarah: 177).
Sebagaimana diingatkan dalam ayat di atas, kebaikan yang sesungguhnya adalah bertakwa kepada Allah, menyibukkan diri mengingat hari perhitungan, menggunakan hati nurani, dan selalu sibuk melakukan amalan yang mendatangkan ridha Allah.Utusan Allah, Nabi Muhammad saw., juga memerintahkan agar orang-orang berimanbertakwa kepada Allah dan berbuat kebaikan:
“Bertakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada. Bersegeralah berbuatkebaikan setelah berbuat dosa agar dosa itu menjadi bersih, dan selalu berlemah lembut dalam bergaul dengan manusia.” [5]
Allah telah menyatakan dalam al-Qur’an bahawa Dia mencintai orang-orang yangselalu berbuat kebaikan Kerana keimanan mereka, dan orang-orang yang takut dancinta kepada Allah, selanjutnya Dia menyatakan akan memberi pahala kepadamereka dengan kebaikan:
“Karana itu Allah memberikan kepada mereka pahala di dunia dan pahala yangbaik di akhirat. Dan Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.” (Q.s.Ali ‘Imran: 148).
“Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh yang baik. Dan sesungguhnya kampung akhirat itu lebih baik, dan itulah sebaik-baik tempat bagiorang yang bertakwa.” (Q.s. an-Nahl: 30).
Ini merupakan khabar baik yang diberitakan dalam al-Qur’an kepadaorang-orang yang berbuat kebaikan, yang mengorbankan diri, dan yang berusahauntuk memperoleh keridhaan Allah.
Allah memberikan kepada orang-orang ini berita gembira tentang kehidupanyang baik, di dunia ini dan di akhirat kelak, dan Allah akan menambahkankurnia-Nya, baik yang berupa kebendaan mahupun keruhanian. Nabi Sulaiman yangdiberi seluruh kerajaan, yang tidak pernah diberikan kepada siapa pun, dan NabiYusuf yang diberi wewenang atas seluruh harta benda Mesir, adalah contoh-contohyang diceritakan dalam al-Qur’an.
Allah memberitahukan kita tentang nikmat yangDia berikan kepada Nabi Muhammad saw. dalam ayat, “Dan Dia mendapatimu sebagaiseorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.” (Q.s. adh-Dhuha: 8).
Perlu kita ketahui bahawa kehidupan yangindah dan baik tidak saja diberikan kepada orang-orang beriman dari generasiterdahulu. Allah menjanjikan bahawa dalam setiap kurun, Dia akan memberikankehidupan yang baik kepada hamba-hamba-Nya yang beriman:
“Barangsiapa mengerjakan amal saleh, baik laki-laki mahupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yangbaik, dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yanglebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (Q.s. an-Nahl: 97).
Orang-orang yang beriman tidak pernah mengejar dunia, yakni mereka tidaktamak terhadap harta dunia, kedudukan, atau kekuasaan. Sebagaimana yangdinyatakan Allah dalam sebuah ayat, mereka telah menjual diri dan harta merekauntuk memperoleh surga. Jual beli dan perdagangan tidak melalaikan mereka dari mengingat Allah, mendirikan shalat, dan berjuang untuk agama. Di samping itu,mereka tetap sabar dan taat sekalipun mereka diuji dengan kelaparan ataukehilangan harta, dan mereka tidak pernah mengeluh.
Orang-orang yang berhijrah pada zaman Nabi merupakan sebuah contoh. Mereka berhijrah ke kota lain dengan meninggalkan rumah, pekerjaan, perdagangan,harta, dan kebun mereka, dan di sana mereka puas dengan yang sedikit merekamiliki. Sebagai balasannya, mereka hanya mengharapkan keridhaan Allah. Kerelaan mereka dan keikhlasan mereka dalam mengingat akhirat menyebabkan mereka memperoleh rahmat dari Allah berupa kehidupan yang baik. Kekayaan yang diberikan Allah kepada mereka tidak menyebabkan mereka mencintai dunia, sebaliknya mereka bersyukur kepada Allah dan mengingat-Nya. Allah menjanjikan kehidupanyang baik di dunia ini kepada setiap orang yang beriman dan berakhlak mulia.
Allah Berjanji akan Melipat gandakan Perbuatan Hamba-hamba-Nya yang Berbuat Kebaikan
Allah berjanji akan melipatgandakan perbuatan hamba-hamba-Nya yang berbuat kebaikan. Sebagian ayat-ayat al-Qur’an yang membincangkan masalah ini adalahsebagai berikut:
“Barangsiapa membawa amal yang baik, maka baginya sepuluh kali lipatamalnya; dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka dia tidakdiberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya.” (Q.s. al-An’am: 160).
“Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar dzarrah, danjika ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipatgandakannya danmemberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.” (Q.s. an-Nisa’: 40).
Tanda yang paling jelas bahawa Allah melipatgandakan setiap perbuatan baik adalah perbedaan antara kehidupan di dunia dan akhirat. Kehidupan di dunia sangatlah singkat waktunya, yang lebih kurang berlangsung selama 60 tahun. Namun,orang-orang yang sibuk membersihkan diri mereka dan sibuk dalam amal saleh didunia ini akan memperoleh pahala berupa kebaikan tidak terbatas di akhiratsebagai balasan atas apa yang mereka kerjakan selama kehidupannya yang singkatdi dunia. Allah telah menyatakan janji ini dalam sebuah ayat sebagai berikut:
“Bagi orang-orang yang berbuat baik ada pahala yang terbaik dantambahannya.” (Q.s. Yunus: 26).
Kita perlu merenungkan pengertian “tidak terbatas” agar dapat memahami besarnya pahala ini. Marilah kita bayangkan tentang semua orang yang pernah hidup di bumi, orang-orang yang sedang hidup di bumi, dan orang-orang yang akanhidup di bumi, bagaimana mereka menghabiskan setiap detik dalam kehidupan mereka.
Tentu saja angka ini akan sangat besar jika dituliskan. Namun, sesudah“tidak terbatas”, bahkan angka yang sangat besar ini tidak bererti apa-apa.Kerana “tidak terbatas” maknanya adalah tidak ada akhirnya, tidak memilikibatas waktu. Orang-orang yang taat kepada Allah ketika di dunia, mereka ketikadi akhirat akan bertempat tinggal di surga. Mereka akan tinggal di sana untukselama-lamanya, mereka akan memperoleh apa saja yang mereka inginkan, yang tidak ada batasnya.
Tentu saja ini merupakan contoh yang harus direnungkan agarkita dapat memahami besarnya kasih sayang dan rahmat Allah.........kembali ke judul bahwa...
MENGAPA KITA HARUS BERBUAT BAIK KEPADA SETIAP INSAN....karena adanya insentif langsung dari Allah jika kita berbuat kepada setiap insan, apa lg dengan sebuah ketulusan tanpa mengharapkan apa-apa.
Karena
BalasHapus