Berikut adalah penjelasan sedikit mengenai Generator Transformer. Sumber dokumentasi didapatkan saat penulis melakukan kerja praktik di PT Indonesia Power Semarang PGU.
Gambar 1. Generator Transformer
(Sumber: PT Indonesia Power Semarang PGU)
Pengertian
Generator Transformer (GT) adalah transformator tenaga yang
dihubungkan langsung dengan panel keluaran generator. Generator
Transformer merupakan jenis transformator step up yang berfungsi untuk
menaikkan tegangan keluaran dari generator menjadi tegangan yang lebih
tinggi, bergantung dari sistem tegangan dari pusat listrik itu sendiri. Generator
Transformer unit digunakan untuk meningkatkan tegangan generator dan
menghubungkan suplai ke bar bus. Transformer yang digunakan untuk aplikasi
ini disebut Generator Step-up Unit. Transformer ini dirancang untuk
beroperasi dengan beban 150 KV. Rated Power 144/192/240/268,8 MVA dan
temperature top oil 50○C serta temperature average winding 55○C.
Komponen Utama Generator Transformer:
1. Inti Besi dan Kumparan
Inti besi berfungsi untuk mempermudah jalan fluksi
magnetic yang ditimbulkan oleh arus listrik yang melalui kumparan.
Dibuat dari lempengan-lempengan besi tipis yang berisolasi, untuk
mengurangi panas yang ditimbulkan oleh Eddy Current. Kumparan
transformator adalah beberapa lilitan kawat berisolasi yang
membentuk suatu kumparan atau gulungan. Kumparan terdiri dari
kumparan primer dan kumparan sekunder yang diisolasi baik
terhadap inti besi maupun terhadap antar kumparan dengan isolasi
padat seperti karton, pertina. Kumparan sebagai alat transformasi
tegangan dan arus.
2. Minyak Transformer
Minyak transformator adalah salah satu bahan isolasi cair
yang dipergunakan sebagai isolasi dan pendingin pada
transformator. Sebagai bagian dari bahan isolasi, minyak harus
memiliki kemampuan untuk menahan tegangan tembus, sedangkan
sebagai pendingin minyak transformator harus mampu meredam
panas yang ditimbulkan, sehingga dengan kedua kemampuan ini
maka minyak diharapkan akan mampu melindungi transformator
dari gangguan.
3. Bushing
Bushing yaitu yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh
isolator merupakan alat penghubung antara kumparan transformator
dengan jaringan luar dan juga berfungsi sebagai penyekat atau
isolator antara konduktor tersebut dengan tangki transformator.
4. Tangki Konservator
Tangki konservator berfungsi untuk menampung minyak
cadangan dan uap/udara akibat pemanasan trafo karena arus beban.
Diantara tangki dan trafo dipasangkan relai bucholzt yang akan
meyerap gas produksi akibat kerusakan minyak . Untuk menjaga
agar minyak tidak terkontaminasi dengan air, ujung masuk saluran
udara melalui saluran pelepasan/venting dilengkapi media penyerap
uap air pada udara, sering disebut dengan silica gel dan dia tidak
keluar mencemari udara disekitarnya.
5. Peralatan Bantu Pendingin Transformator
Peralatan Bantu Pendinginan Transformator berfungsi untuk
menjaga agar transformator bekerja pada suhu rendah. Pada inti besi
dan kumparan – kumparan akan timbul panas akibat rugi-rugi
tembaga. Maka panas tersebut mengakibatkan kenaikan suhu yang
berlebihan, ini akan merusak isolasi, maka untuk mengurangi
kenaikan suhu yang berlebihan tersebut transformator perlu
dilengkapi dengan alat atau sistem pendingin untuk menyalurkan
panas keluar transformator. Secara alamiah media pendingin
(minyak isolasi) mengalir karena perbedaan suhu tangki minyak dan
sirip-sirip transformator (Radiator). Untuk mempercepat
pendinginan transformator dilengkapi dengan kipas yang dipasang
di radiator transformator dan pompa minyak agar sirkulasi minyak
lebih cepat dan pendinginan lebih optimal.
6. Tap Changer
Tap Changer berfungsi untuk menjaga tegangan keluaran yang
diinginkan dengan input tegangan yang berubah-ubah. Kualitas operasi
tenaga listrik jika tegangan nominalnya sesuai ketentuan, tapi pada saat
operasi dapat saja terjadi penurunan tegangan sehingga kualitasnya
menurun, untuk itu perlu alat pengatur tegangan agar tegangan selalu pada
kondisi terbaik, konstan dan berkelanjutan. Ditinjau dari cara
pengoperasiannya, tap changer terdiri dari dua tipe yaitu onload yang
bekerja secara otomatis jika merasakan tegangan kurang/lebih dan off-load
yang dapat dipindah tap hanya jika trafo tidak berbeban/bertegangan.
7. Alat pernapasan
Sebagai tempat penampungan pemuaian minyak isolasi akibat panas
yang timbul, maka minyak ditampung pada tangki yang disebut sebagai
konservator. Pada konservator ini permukaan minyak diusahakan tidak boleh
bersinggungan dengan udara, karena kelembaban udara yang mengandung
uap air akan mengkontaminasi minyak walaupun proses pengkontaminasinya
berlangsung cukup lama. Untuk mengatasi hal tersebut, udara yang masuk
kedalam tangki konservator pada saat minyak menjadi dingin memerlukan
suatu media penghisap kelembaban, yang digunakan biasanya adalah silica
gel. Kebalikan jika trafo panas maka pada saat menyusut maka akan
menghisap udara dari luar masuk ke dalam tangki dan untuk menghindari
terkontaminasi oleh kelembaban udara maka diperlukan suatu media
penghisap kelembaban yang digunakan biasanya adalah silica gel.
8. Peralatan Proteksi GT
a. Relai Bucholz
Relay Bucholz adalah relai yang berfungsi mendeteksi dan
mengamankan terhadap gangguan transformator yang menimbulkan
gas. Relai deteksi gas juga terdiri dari suatu peralatan yang tanggap
terhadap ketidaknormalan aliran minyak yang tinggi yang timbul pada
waktu transformator terjadi gangguan serius. Peralatan ini akan
menggerakkan kontak trip yang pada umumnya terhubung dengan
rangkaian trip Pemutus Arus dari instalasi transformator tersebut.
b. Relai Tekanan Lebih
Hubung singkat yang timbul pada suatu transformator
terendam minyak, umumnya akan berkaitan dengan suatu tekanan
lebih didalam tangki, karena gas yang dibentuk oleh dekomposisi
dan evaporasi minyak. Dengan melengkapi sebuah relai pelepasan
tekanan lebih pada trafo, maka tekanan lebih yang membahayakan
tangki trafo dapat dibatasi besarnya. Apabila tekanan lebih ini tidak
dapat dieliminasi dalam waktu beberapa millidetik, maka terjadi
panas lebih pada cairan tangki dan trafo akan meledak. Peralatan
pengaman harus cepat bekerja mengevakuasi tekanan tersebut.
c. Relai Diferensial
Relai diferensial merupakan proteksi utama transformator
tenaga. Relai ini hanya bekerja apabila terjadi gangguan yang berada
di daerah pengamanannya yaitu di antara transformator arus di sisi
kumparan primer dan transformator arus di sisi kumparan sekunder.
Prinsip kerja relai diferensial adalah dengan membandingkan atau
menjumlahkan nilai arus pada CT (current transformer) di sisi
kumparan primer dan CT (current transformer) sisi kumparan
sekunder. Jika hasil penjumlahan arus dari kedua CT tersebut
melebihi nilai setelan yang telah ditentukan, maka relai akan trip dan
mengirim perintah kepada CB (circuit breaker) sisi kumparan primer
dan CB sisi kumparan sekunder untuk membebaskan transformator
tenaga dari tegangan. Sebagai proteksi utama relai ini bekerja
dengan waktu seketika (instantaneous) atau bekerja dengan
kecepatan dibawah 100 ms. Selektifitas relai harus terbukti, relai
harus trip apabila terjadi gangguan di daerah pengamanannya. Relai
tidak boleh trip ketika terjadi gangguan di luar daerah
pengamanannya.
d. Relai Gangguan Tanah Terbatas
Relai ini berfungsi untuk mengamankan transformator
terhadap tanah didaerah pengaman transformator khususnya untuk
gangguan didekat titik netral yang tidak dapat dirasakan oleh relai
differnsial. Relai ini hanya diperlukan jika transformator tenaga
menggunakan vector group Yn. Prinsip kerja relai gangguan tanah
terbatas (REF) sama dengan relai diferensial yaitu dengan
membandingkan atau menjumlahkan arus dari sisi CT fasa dan CT
yang terpasang pada titik netral transformator tenaga. Jika selisi
arus melebihi seting yang telah ditentukan maka relai akan trip
dengan waktu seketika untuk kemudian menginisiate CB baik sisi
primer maupun sekunder membuka membebaskan transformator
tenaga dari tegangan, sehingga kerusakan yang lebih besar dapat
dihindari.